Jumat, 09 Juni 2017

kesimpulan perekonomian indonesia pertemuan 2

Kesimpulan Pertemuan 2

·        Pembangunan Ekonomi Daerah dan Otonomi Daerah

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu Negara.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 
Nilai Dasar Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia = Nilai Unitaris, Nilai dasar Desentralisasi Teritorial
Prinsip Otonomi yang Dianut = Nyata, Bertanggung jawab, Dinamis
Perundang-undangan yang berhubungan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah =
1.         Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah
2.        Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
3.        Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
4.        Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
5.        Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
6.        Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
7.        Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Saat Orde baru = Repelita I , Repelita II, Repelita III, Repelita IV
·        Sektor Pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Potensi Bidang Pertanian Indonesia
Indonesia mempunyai dua strategi yang dapat dilaksanakan untuk pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia di masa depan. 

·      Strategi pertama adalah melakukan revitalisasi berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia.
·      Strategi kedua adalah dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia.
·      Pertanian juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan devisa, yaitu lewat peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat ketergantungan Negara tersebut terhadap impor atas komoditi pertanian.

Kontribusi Pertanian Terhadap Produktivitas
Kemampuan Indonesia meningkatkan produksi pertanian untuk swasembada dalam penyediaan pangan sangat ditentukan oleh banyak faktor eksternal maupun internal
Factor eksternal : iklim
Faktor internal : lusa lahan, bibit, berbagai macam pupuk (seperti urea, TSP, dan KCL), pestisida, ketersediaan dan kualitas infrastruktur, termasuk irigasi, jumlah dan kualitas tenaga kerja (SDM), K, dan T.
Strengths (kekuatan)
Weakness (kelemahan)
Opportunities (peluang)
Threats (ancaman)


·        Konsep Industrialisasi

Industrialisasi adalah sistem produksi yang muncul dari pengembangan yang mantap penelitian dan penggunaan pengetahuan ilmiah. Ia dilandasi oleh pembagian tenaga kerja dan spesialisasi, menggunakan alat-alat bantu mekanik, kimiawi, mesin, dan organisasi serta intelektual dalam produksi
Proses industrialisasi bisa dipahami melalui konsep pembangunan, karena arti pembangunan dan industrialisasi seringkali dianggap sama.

Secara umum kaitan antara pembangunan dengan industrialisasi dijelaskan oleh Garna (1997:17-18), yakni:
§   Bahan untuk proses industrialisasi dan pembangunan industri merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
§   Pembangunan industri merupakan upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuan memanfaatkan sumber daya alam.
§   Pembangunan industri akan memacu dan menyangkut pembangunan sektor lainnya, yang dapat memperluas lapangan kerja yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
§   Dalam pembangunan industri akan terjadi ketimpangan yang merugikan, yang bersifat ekonomi ataupun non ekonomi.

Tumin (dalam Lavner, 1989:430-431) melukiskan jenis-jenis perubahan sistem stratifikasi sosial ketika masyarakat menuju industrialisasi antara lain:
Ø  Pekerjaan bergeser dari kegiatan yang memberikan kepuasan hakiki, keperanan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan artinya, mendapat ganjaran itu sendiri;
Ø  Ganjaran yang tersedia untuk didistribusikan meningkat;
Ø  Ganjaran didistribusikan atas dasar yang agak lebih kecil;
Ø  Terjadi pergeseran dalam peluang hidup di berbagai status sosial;

Huntington (1986:37),menjelaskan mengenai perubahan  masyarakat tradisional ke masyarakat industri.
Ciri masyarakat tradisional antara lain:                  Ciri masyarakat modern antara lain:          
1. Tidak menjaga waktu                                             1. Menjaga waktu
2. Orientasi pada masa lalu                                       2. Orientasi pada masa depan
3. Status terikat pada tempat asal                           3. Dinamik, mobilitas
4. Fanatik                                                                      4. Toleran
5. Tertutup                                                                    5. Terbuka

Masalah Keterbelakangan Industrialisasi di Indonesia
Faktor-Faktor yang dapat menghambat perkembangan perindustrian adalah:
Ø  Keterbatasan teknologi
       Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi.
Ø  Kualitas sumber daya manusia
       Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru.
Ø  Keterbatasan dana pemerintah

Kebijakan Industrialisasi
§   Dirombaknya sistem devisa. Sehingga transaksi luar negeri menjadi lebih bebas dan lebih sederhana.
§   Dikuranginya fasilitas-fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan Negara, dan kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong    pertumbuhan sektor swasta bersama-sama dengan sektor BUMN.
§   Diberlakukannya undang-undang penanaman modal asing (PMA). Dalam implementasinya ada empat argumentasi basis teori yang melandasi suatu kebijakan industrialisasi, yaitu keunggulan kooperatif, keterkataitan industrial, penciptaan kesempatan kerja, dan loncatan tekonologi

Peranan Sektor Industri Indonesia
Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sektor pertanian. Di Indonesia industri dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.

Dampak Industrialisasi Di Indonesia
Beberapa dampak positif dari pembangunan         Beberapa dampak negatif dari pembangunan industri:                                      industri:
1. Menambah penghasilan penduduk.                       1. Terjadinya arus urbanisasi.
2. Menghasilkan aneka barang.                                 2. Terjadinya pencemaran lingkungan.
3. Memperluas lapangan pekerjaan.                         3. Adanya sifat konsumerisme.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar