Jumat, 16 Juni 2017

kesimpulan perekonomian indonesia pertemuan 3

Zilan Dewi Nasmah
27216938
1EB08

USAHA KECIL DAN MENENGAH
Usaha kecil dan menengah didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan yang mempunyai penjualan /omset per tahun setinggi-tingginya Rp.600.000.000 (diluar tanah dan bangunan yang ditempati.
UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu: Livelihood Activities, Micro Enterprise, Small Dynamic Enterprise, Fast Moving Enterprise
Ciri-ciri dari Usaha Kecil Menengah:
´  Bahan baku mudah diperoleh
´  Menggunakan teknologi sederhana sehingga mudah dilakukan alih teknologi
´  Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara turun temurun
´  Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak
UKM dalaam perekonomian nasional memiliki peranan penting sebagai berikut:
´  Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi
´  Penyedia lapangan kerja terbesar
´  Pemain penting dalam pengembangan perekonomian local dan pemberdayaan masyarakat
´  Pencipta pasar baru dan sumber inovasi
Permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil menengah (UKM) antara lain meliputi
FAKTOR INTERNAL
´  Kurangnya permodalan
´  Sumber Daya Manusia (SDM) yang Terbatas
´  Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetresi Pasar
FAKTOR EKSTERNAL
´  Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif
´  Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
´  Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
´  Terbatasnya Akses Pasar
Pengembangan Melalui Lembaga Keuangan
Berikut ini adalah pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan lembaga keuangan untuk mengembangkan UKM:
  1. Pendekatan Aktivitas, yaitu pendekatan atas dasar aktivitas yang diperlukan UKM seperti bank garansi, giro, kredit
  2. Pendekatan komoditas, yaitu pendektan atas dasar komoditas yang ditangani UKM seperti pangan, pupuk, hasil perkebunan dll.
  3. Pendekatan program dan non- program, yaitu peran perbankan yang dapat dikembangkan yang bukan saja untuk penanganan komoditas yang diprogramkan tetapi juga komoditas lain yang tidak diprogramkan.
Pengembangan usaha kecil yang dilakukan oleh pemerintah
  1. Pendekatan makro untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha kecil.
  2. Menghilangkan monopoli pada industri hulu.
Keunggulan UKM
  1. Usaha kecil dan menengah beroperasi menebar ke seluruh pelosok dengan berbagai bidang usaha
  2. Usaha kecil dan menengah beroperasi dengan investasi modal untuk aktiva tetap pada tingkat yang rendah.
  3. Sebagian besar usaha kecil dan menengah dapat diartikan sebagai padat karya.

Kelemahan UKM
  1. Investasi awal yang tanpa keberlanjutan usaha, maka dapat mengalami kerugian
  2. Persaingan yang tinggi
  3. Masalah tenaga kerja yang sering berganti-ganti
  4. Tidak tanggap pada perubahan mode


PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Teori Keunggulan Perdagangan Internasional : Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) Adam Smith, Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantedge Theory) David Ricardo
Faktor Pendorong : Sumber Daya Alam (SDA), Selera, Penghematan biaya, Tingkat teknologi
Manfaat Perdagangan Internasional
·         Memperoleh Devisa
·         Memperluas Kesempatan Kerja
·         Menstabilkan Harga-Harga
·         Meningkatkan Kualitas Konsumsi
Dampak Terhadap Produktifitas Dan Konsumsi Negara Yang Bersangkutan
·         Menurunkan biaya produksi melalui kenaikan tingkat produksi (skala ekonomi)
·         Meningkatkan produktifitas pekerja karena adanya spesialisasi
·         Meningkatkan kemampuan konsumsi masyarakat

Wujud Hubungan Dagang Antar Negara
·         Ekspor  à  hubungan dagang melalui penjualan barang yang dihasilkan di suatu negara ke negara lain.
·         Impor  à  hubungan dagang dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk kebutuhan dalam negeri
Devisa Segala mata uang asign yang beredar dalam negeri suatu negara dan memiliki catatan kurs resmi di bank sentral
Fungsi Devisa : Alat tukar internasional, Alat pembayaran luar negri, Alat stabilisasi mata uang suatu negara
Sumber Penerimaan Devisa: Ekspor barang dan jasa, Pinjaman luar negeri, Bunga atau pendapatan investasi
Nilai Tukar Valuta Asing (Kurs) : Jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu satuan mata uang asing

NERACA PEMBAYARAN, ARUS MODAL MASUK DAN HUTANG LUAR NEGERI
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi:
  1. Transaksi Debit
  2. Transaksi Kredit
Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
  1. Mengetahui Peranan Sektor Eksternal Dalam Perekonomian Suatu Negara
  2. Mengetahui Aliran Sumber Daya Antar Negara.
  3. Mengetahui Struktur Ekonomi dan Perdagangan Suatu Negara
Komponen Neraca Pembayaran
  1. Transaksi Berjalan (current account).
  2. Neraca Modal (Capital Account)
  3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)
Fungsi Neraca Pembayaran
  1. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
  2. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
  3. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
Manfaat Neraca Pembayaran
´  Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negari dan penduduk luar
´  Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
´  Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
´  Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
Tahapan dalam Neraca Pembayaran
´  Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayarannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya.
  1. Negara debitur muda dimana pada tahapan ini suatu negara lebih banyak mengimpor daripada mengekspor selisih di antara keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara tersebut menumpuk modal.
  2. Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang.
  3. Negara kreditur muda dimana pada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar biasa, bahkan negara meminjamkan uang kepada negara-negara lain.
  4. Negara kreditur madya dimana pada tahapan ini pendapatan modal dan investasi luar negeri memberikan surplus cukup besar terhadap pos tak tampak yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan.
Arus Modal Asing : Pengertian Penanaman Modal Asing dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aliran Modal Asing
  1. Adanya iklim penanaman modal dinegara-negara penerima modal itu sendiri yang mendukung keamanan berusaha (risk country), yang ditunjukkan oleh stabilitas politik serta tingkat perkembangan ekonomi dinegara penerima modal.
  2. Prospek perkembangan usaha di negara penerima modal.
  3. Tersedianya prasarana dan sarana yang diperlukan.
  4. Tersedianya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah serta potensi pasar dalam negara penerima modal.
  5. Aliran modal pada umumnya cenderung mengalir kepada negara-negara yang tingkat pendapatan nasionalnya per kapita relatif tinggi

Utang Luar Negeri: Utang luar negeri Indonesia lebih didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat US$ 129 miliar dan Desember 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada September 2006 menjadi US$ 51,13 miliar pada Desember 2006. 

Jumat, 09 Juni 2017

kesimpulan perekonomian indonesia pertemuan 2

Kesimpulan Pertemuan 2

·        Pembangunan Ekonomi Daerah dan Otonomi Daerah

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu Negara.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 
Nilai Dasar Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia = Nilai Unitaris, Nilai dasar Desentralisasi Teritorial
Prinsip Otonomi yang Dianut = Nyata, Bertanggung jawab, Dinamis
Perundang-undangan yang berhubungan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah =
1.         Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah
2.        Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
3.        Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
4.        Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
5.        Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
6.        Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
7.        Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Saat Orde baru = Repelita I , Repelita II, Repelita III, Repelita IV
·        Sektor Pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Potensi Bidang Pertanian Indonesia
Indonesia mempunyai dua strategi yang dapat dilaksanakan untuk pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia di masa depan. 

·      Strategi pertama adalah melakukan revitalisasi berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia.
·      Strategi kedua adalah dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia.
·      Pertanian juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan devisa, yaitu lewat peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat ketergantungan Negara tersebut terhadap impor atas komoditi pertanian.

Kontribusi Pertanian Terhadap Produktivitas
Kemampuan Indonesia meningkatkan produksi pertanian untuk swasembada dalam penyediaan pangan sangat ditentukan oleh banyak faktor eksternal maupun internal
Factor eksternal : iklim
Faktor internal : lusa lahan, bibit, berbagai macam pupuk (seperti urea, TSP, dan KCL), pestisida, ketersediaan dan kualitas infrastruktur, termasuk irigasi, jumlah dan kualitas tenaga kerja (SDM), K, dan T.
Strengths (kekuatan)
Weakness (kelemahan)
Opportunities (peluang)
Threats (ancaman)


·        Konsep Industrialisasi

Industrialisasi adalah sistem produksi yang muncul dari pengembangan yang mantap penelitian dan penggunaan pengetahuan ilmiah. Ia dilandasi oleh pembagian tenaga kerja dan spesialisasi, menggunakan alat-alat bantu mekanik, kimiawi, mesin, dan organisasi serta intelektual dalam produksi
Proses industrialisasi bisa dipahami melalui konsep pembangunan, karena arti pembangunan dan industrialisasi seringkali dianggap sama.

Secara umum kaitan antara pembangunan dengan industrialisasi dijelaskan oleh Garna (1997:17-18), yakni:
§   Bahan untuk proses industrialisasi dan pembangunan industri merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
§   Pembangunan industri merupakan upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuan memanfaatkan sumber daya alam.
§   Pembangunan industri akan memacu dan menyangkut pembangunan sektor lainnya, yang dapat memperluas lapangan kerja yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
§   Dalam pembangunan industri akan terjadi ketimpangan yang merugikan, yang bersifat ekonomi ataupun non ekonomi.

Tumin (dalam Lavner, 1989:430-431) melukiskan jenis-jenis perubahan sistem stratifikasi sosial ketika masyarakat menuju industrialisasi antara lain:
Ø  Pekerjaan bergeser dari kegiatan yang memberikan kepuasan hakiki, keperanan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan artinya, mendapat ganjaran itu sendiri;
Ø  Ganjaran yang tersedia untuk didistribusikan meningkat;
Ø  Ganjaran didistribusikan atas dasar yang agak lebih kecil;
Ø  Terjadi pergeseran dalam peluang hidup di berbagai status sosial;

Huntington (1986:37),menjelaskan mengenai perubahan  masyarakat tradisional ke masyarakat industri.
Ciri masyarakat tradisional antara lain:                  Ciri masyarakat modern antara lain:          
1. Tidak menjaga waktu                                             1. Menjaga waktu
2. Orientasi pada masa lalu                                       2. Orientasi pada masa depan
3. Status terikat pada tempat asal                           3. Dinamik, mobilitas
4. Fanatik                                                                      4. Toleran
5. Tertutup                                                                    5. Terbuka

Masalah Keterbelakangan Industrialisasi di Indonesia
Faktor-Faktor yang dapat menghambat perkembangan perindustrian adalah:
Ø  Keterbatasan teknologi
       Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi.
Ø  Kualitas sumber daya manusia
       Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru.
Ø  Keterbatasan dana pemerintah

Kebijakan Industrialisasi
§   Dirombaknya sistem devisa. Sehingga transaksi luar negeri menjadi lebih bebas dan lebih sederhana.
§   Dikuranginya fasilitas-fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan Negara, dan kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong    pertumbuhan sektor swasta bersama-sama dengan sektor BUMN.
§   Diberlakukannya undang-undang penanaman modal asing (PMA). Dalam implementasinya ada empat argumentasi basis teori yang melandasi suatu kebijakan industrialisasi, yaitu keunggulan kooperatif, keterkataitan industrial, penciptaan kesempatan kerja, dan loncatan tekonologi

Peranan Sektor Industri Indonesia
Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sektor pertanian. Di Indonesia industri dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.

Dampak Industrialisasi Di Indonesia
Beberapa dampak positif dari pembangunan         Beberapa dampak negatif dari pembangunan industri:                                      industri:
1. Menambah penghasilan penduduk.                       1. Terjadinya arus urbanisasi.
2. Menghasilkan aneka barang.                                 2. Terjadinya pencemaran lingkungan.
3. Memperluas lapangan pekerjaan.                         3. Adanya sifat konsumerisme.